Powered By Blogger

Kamis, 05 Mei 2011

WASIAT PALSU SYEKH AHMAD

WASIAT PALSU SYEKH AHMAD
Dr. Yusuf Qardhawi

 

PERTANYAAN:

Pada suatu saat secara kebetulan saya menerima sepucuk surat dan setelah saya baca, saya merasa bingung mengenai isinya. Karena itu,saya mohon kesediaan  Ustadz  untuk  menjelaskan
isi surat tersebut,apakah benar atau tidak.


Surat  tersebut  ditandatangani  oleh  seorang  fa'il  khair (pembuat kebaikan, dermawan) yang berisi wasiat Syekh Ahmad, juru kunci makam  (kubur)  Rasulullah saw., yang ditujukan kepada segenap kaum muslimin di dunia  timur  maupun  barat. Juga berisi macam-macam nasihat.

Pada  bagian  akhir  surat  tersebut  dikatakan,  "Di Bombay terdapat seseorang  yang  memperbanyak  surat  tersebut  dan membagi-bagikannya  kepada  tiga  puluh  orang,  lalu  Allah
memberikannya rezeki sebanyak dua puluh  lima  ribu  rupee; ada pula yang  membagi-bagikannya  lalu ia mendapat rezeki dari Allah sebanyak enam ribu rupee. Sebaliknya,  ada  pula orang  yang  mendustakan wasiat  tersebut, sehingga anaknya meninggal dunia pada hari itu."

Dalam  surat  tersebut  dikatakan  bahwa  orang  yang  telah memperoleh    dan    membaca   wasiat   itu   tetapi   tidak menyebarkannya  kepada  orang  lain,  akan  ditimpa  musibah besar.

Bagaimanakah  pendapat  Ustadz  mengenai  masalah  tersebut? Apakah benar atau tidak?


 

JAWABAN:

Memang banyak orang yang  menanyakan  wasiat  tersebut.  Dan sebenarnya  kemunculan surat wasiat ini bukan saja baru-baru ini,tetapi saya telah melihatnya sejak puluhan tahun  lalu.
Surat   tersebut dinisbatkan  kepada  seorang  lelaki  yang terkenal  dengan sebutan Syekh  Ahmad,  juru  kunci  makam Rasulullah saw.

Untuk  mengecek  kebenaran  berita  yang  disampaikan  dalam selebaran   tersebut,   saya   pernah   menanyakan kepada orang-orang  di Madinah dan di Hijaz. Saya mencari informasi mengenai  orang yang disebut  Syekh  Ahmad itu beserta aktivitasnya.  Dari informasi yang didapat, ternyata tidak
ada seorang pun di Madinah yang pernah melihat dan mendengar berita  mengenai  Syekh  Ahmad ini. Tetapi sayangnya, wasiat yang menyedihkan itu telah menyebar  di  negara-negara  umat Islam.

Wasiat  tersebut  dengan  segala  isinya  tidak ada arti dan nilainya sama sekali dalam pandangan agama.  Di  antara  isi wasiat yang didasarkan pada impian Syekh Ahmad yang katanya
bermimpi bertemu Nabi saw. itu ialah tentang telah  dekatnya hari kiamat.

Masalah berita  kedekatan kiamat ini sebenarnya tidak perlu mengikuti impian Syekh Ahmad  atau  Syekh  Umar,  karena Al-Qur'an telah mengatakan dengan jelas:

"... boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya."
(Al Ahzab: 63)

Begitu pula Nabi saw. telah bersabda:
"Aku dan hari kiamat diutus (secara berdekatan) seperti ini. Beliau (mengatakan demikian) sambil memberi isyarat dengan jaritelunjuk dan jari tengahnya." (Muttafaq 'alaih dari hadits Anas dan Sahl bin Sa'ad)

Hal lain  dari  isi  wasiat  itu  ialah  bahwa  kaum  wanita sekarang  sudah  banyak  yang  keluar rumah, dan banyak yang telah menyimpang dari  agama.  Masalah  ini  pun  sebenarnya tidak  perlu mengambil sumber dari mimpi-mimpi, karena kita sudah mempunyai kitab Allah  dan  sunnah  Rasul  yang  sudah memuaskan untuk dijadikan pedoman. Allah berfirman:

"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku atas kamu,dan telah Kuridhai Islam menjadi agamamu ..." (Al Maa'idah: 3)

Orang  yang  beranggapan  bahwa   Din   Islam   yang   telah disempurnakan  Allah  ini  masih  memerlukan keterangan yang diwasiatkan oleh orang yang tidak dikenal itu,  berarti  dia
meragukan kesempurnaan dan  kelengkapan Dinul Islam. Islam telah sempurna dan telah lengkap,  tidak  memerlukan  wasiat apa pun.

Isi   wasiat   tersebut   justru   merupakan  indikasi  yang memperlihatkan kebohongan  dan  kepalsuan  wasiat  tersebut. Sebab, pewasiat  telah  mengancam  dan menakut-nakuti orang
yang tidak mau menyebarluaskannya  bahwa  ia  akan  mendapat musibah  dan kesusahan, anaknya akan mati, dan hartanya akan habis. Hal ini tidak pernah dikatakan oleh  seorang  manusiapun
(yang  normal  pikirannya),terhadap  kitab  Allah dan Sunnah Rasul-Nya.  Tidak  ada  perintah bahwa  orang  yang membaca Al-Qur'an  harus  menulisnya  setelah itu kemudian menyebarluaskannya kepada orang lain; dan jika  tidak,akan terkena  musibah. Begitu pula tidak ada perintah bahwa orang
yang membaca   Shahih   Bukhari   harus   menulisnya dan menyebarluaskannya kepada khalayak ramai, sebab kalau tidak, akan tertimpa musibah.

Kalau Al-Qur'an dan Sunnah Rasul  saja  tidak  begitu,  maka bagaimana   dengan  wasiat  yang  penuh  khurafat  itu?  Ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin  dibenarkan  oleh  akal
orang muslim yang memahami Islam dengan baik dan benar. Kemudian  dalam  wasiat tersebut dikatakan bahwa si Fulan di negeri ini  dan  ini  karena  telah  menyebarluaskan  wasiat
tersebut ia mendapat rezeki sekian puluh ribu rupiah. Semua itu merupakan khurafat dan penyesatan  terhadap  umat  Islam dari  jalan  yang benar dan  dari  mengikuti  Sunnah serta peraturan Allah terhadap alam semesta.

Untuk memperoleh rezeki, ada sebab-sebabnya, ada  jalan dan aturannya.  Adapun  bersandar  kepada  khayalan dan khurafat seperti dalam  wasiat  itu  adalah  merupakan  upaya  untuk
menyesatkan dan meyelewengkan akal pikiran umat Islam.

Kita  perlu  menjaga  dan mengawasi kaum muslimin agar tidak membenarkan dan percaya kepada khurafat seperti ini dan agar tidak mempunyai  anggapan  bahwa orang yang menyebarluaskan
wasiat palsu tersebut akan mendapat syafaat dari  Nabi  saw. sebagaimana yang dikatakan oleh penulis selebaran yang batil itu.


Sesungguhnya  syafaat  Nabi  saw.  juga  diperuntukkan  bagi umatnya yang pernah melakukan dosa-dosa besar. Hal ini sudah disebutkan dalam  hadits-hadits  sahih  (dan  tidak   perlu bersumberkan pada wasiat   lewat   mimpi;  penj.)  bahwa Rasulullah bersabda:

"Orang yang paling berbahagia akan memperoleh syafaatku pada hari kiamat ialah orang yang telah mengikrarkan laa ilaaha illallah dengan perasaan ikhlas dan lubuk hatinya." (HR Bukhari)

Kami mohon kepada Allah Azza wa  Jalla  semoga  Ia  berkenan menjadikan  umat Islam mengerti tentang agama mereka. Semoga memberi petunjuk dan bimbingan kepada mereka ke  jalan  yang
lurus,   serta melindungi  mereka  agar  tidak  mempercayai berbagai khurafat,khayalan, dan kebatilan.

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar